Sabtu, 19 November 2011

Kematian dan Hidup Seorang Vincent van Gogh

Teman-teman Blogger siapa sih yang tak kenal dengan pelukis terkenal Vincent Van Gogh. Post ini akan mengulas tentang kematiannya. banyak dugaan yang sebelumnya mengira bahwa Vincent van Gogh menderita tekanan mental dan bunuh diri di Auvers-sur-Oise, Prancis, tahun 1890 pada usia 37 tahun.

Hal tersebut kemudian coba dijawab dua orang penulis handal bernama Steven Naifeh dan Gregory White Smith. Tak tanggung, kedua orang penulis itu mengajak lebih dari 20 penerjemah dan peneliti untuk memecahkan misteri kematian van Gogh.



Setelah melakukan penelitian selama 10 tahun, kedua penulis itu pun dengan yakin meluncurkan hasil penelitiannya dalam sebuah buku biografi tentang Vincent van Gogh dengan judul The Life (Kehidupan). Dalam buku itu, kedua penulis menyimpulkan bahwa kematian Vincent van Gogh bukan karena bunuh diri melainkan terbunuh tanpa sengaja.



Selama ini, sebagian besar orang mengira dia menembak dirinya sendiri di sebuah ladang, sesaat sebelum akhirnya dia kembali ke penginapan dan meninggal dunia. Namun, menurut kedua penulis itu, van Gogh sebenarnya  terbunuh dalam kecelakaan yang melibatkan dua bocah dan dia memilih melindungi mereka dengan mengaku menembak diri sendiri 



Kesimpulan ini, menurut penulis, didukung hasil penelitian sejarawan seni, John Rewald, yang merekam kejadian tersebut saat mendatangi Auvers tahun 1930-an. Beberapa rincian kejadian juga dianggap mendukung teori itu.



Termasuk diantaranya penjelasan bahwa ternyata peluru yang menembus bagian perut atas van Gogh datang dari sudut yang aneh Bukan lurus dari arah tembakan sendiri seperti yang dipercaya selama ini.



Sementara itu, Gregory White Smith menilai van Gogh tidak dengan sengaja mencari mati. van Gogh menerima kematiannya karena didasari sebagai bukti cinta untuk adiknya, yang telah memikul semua beban dirinya. Seperti diketahui, adik van Gogh bernama Theo, merupakan orang yang membiayai hidup sang maestro kala dirinya sudah tidak laku.



Selain penyebab kematian van Gogh, The Life juga mencoba untuk mengungkapkan temuan baru lainnya. Beberapa temuan baru itu adalah keluarga van Gogh pernah mencoba memasukkannya ke rumah sakit jiwa jauh sebelum akhirnya dia setuju dirawat di sana. 



Lalu, van Gogh juga pernah menentang keras ayahnya yang seorang pendeta gereja. Menurut sebagian anggota keluarganya, Van Gogh membunuhnya. Selain itu, kesengsaraan yang diderita Van Gogh merupakan hasil dari campuran antara maniak dan depresi akibat dari penyakit epilepsinya.



Dengan bantuan banyak peneliti dan penerjemah, Naifeh dan Smith berhasil menyisir ribuan surat sang maestro yang belum pernah diterjemahkan sebagai bahan studi dan dokumen untuk membangun basis data yang berisi 28.000 catatan. Alhasil, The Life pun diharapkan memberi pemahaman lebih terhadap sosok seniman handal namun rapuh dan lemah itu.


SUMBER

3 komentar: